Beckham mundur. Resmi. Pernyataannya beberapa jam lalu. Puja-puji, terimakasih, rasa kehilangan dan banyak komentar lain meluncur dari banyak kalangan. Dari Presiden FIFA Sepp Blatter, Presiden UEFA Michel Platini, manajemen AC Milan, pemilik Paris St Germain, bos The Three Lions, petenis Rafael Nadal, musisi Noel Gallagher hingga kawan karibnya, Phil Neville.
Padahal, sudah ada pembicaraan soal kontrak barunya di Paris Saint-Germain (PSG). “Saya tidak menduga,” sebut Darius Vassel, mantan tombak timnas Inggris. “Saya akan sangat gembira bila Beckham bisa bermain satu tahun lagi bersama PSG. Sedih mendengar keputusan ini,” ujar Nasser Al-Khelaifi, orang Qatar pemilik PSG.
Di depan mata masih ada dua partai lagi untuk Beckham: versus Brest (19 Mei) dan Lorient (26 Mei). Dan khusus Sabtu ini, di Parc des Princess, dua drama yang kontradiktif mencuat: penyerahan trofi dan pesta juara PSG setelah 19 tahun plus pesta perpisahan untuk Beckham.
Suasananya pasti melankolis. Tapi, kata Beckham dan komentar banyak orang, ini memang waktu yang pas untuk gantung sepatu. “Ini momentum yang pas mengakhiri karir di level tertinggi. Terimakasih untuk PSG, untuk keluarga, istri dan anak-anak saya,” sebut Beckham.
Beckham diboyong PSG dari LA Galaxy Januari lalu. Statusnya free transfer dan semua penghasilannya di PSG didonasikan Beckham untuk lembaga non-profit. Sabtu ini, entah dimainkan Ancelotti atau tidak, sejauh ini Beckham sudah beredar 13 kali dan membawa PSG menjuara Ligue1 dalam 19 tahun penantian tim kaya dari ibukota Prancis itu.
Gelar itu menjadikan Beckham pemain Inggris pertama yang pernah mendapatkan trofi juara Liga di empat Negara yang berbeda: Inggris (Manchester United), Spanyol (Real Madrid), Amerika Serikat (LA Galaxy) dan Prancis (PSG).
“Dedikasi dan profesionalismenya di dalam dan di luar lapangan perlu dicontoh,” ujar Steve McLaren, mantan pelatih Inggris.
Saya setuju. Beckham, yang terus menjual headline hingga usia ke-38, dalam 20 tahun perjalanan karir profesionalnya memang ambassador yang kuat untuk industri sepakbola. Dia sosok yang fantastis. Dia pemain yang over-rated dengan free-kick yang brilian, dengan talenta yang terbatas.
Dia adalah magnet. Dia figur sentral dan pemain kunci ketika dia beredar 394 kali untuk United dengan 85 gol plus 15 trofi juara, 6 diantaranya gelar Premier League dan satu Liga Champions. Dia juga menjadi sosok penting saat beredar 116 caps, 13 gol dan satu gelar La Liga untuk Real Madrid.
Saat bersama LA Galaxy, dengan 98 caps dan 18 gol dia menghadirkan dua trofi juara MLS. Yang terbaru, di ujung karirnya, satu mahkota juara untuk PSG. Bersama skuad Inggris, dan adalah pemain pertama yang menembus rekor caps 100 dan secara total dia sudah bermain 115 kali.
“The greatest midfield,” komentar Paul Scholes, rekan Beckham yang bersama Ryan Giggs, Phil Neville, Roy Keane menjadi ‘Class of 1992’ terbaik United. Scholes juga bicara soal crossing, passing, stamina dan energy yang dimiliki Beckham. “Incredible,” katanya.
Di luar lapangan?
Jangan bantah: Beckham adalah great role-model. Dia ikon. Gaya berbusana, style rambut, aksi, kehidupan pribadi, keluarga dan kontribusi sosialnya adalah makanan penting media. Semuanya, selain untuk mendongkrak popularitas pribadinya, sekaligus sebagai corong penting untuk dunia olahraga, untuk sepakbola.
Jadi, kalau kemudian Beckham menyentak dunia dengan keputusan pensiunnya, pasti ada yang hilang. “Kita semua akan merindukannya,” itu kata Phil Neville. “Saya berdoa untuk masa depannya. Dan saya berharap tidak jauh-jauh dari sepakbola,” ucap Roy Hodgson, boss Inggris.
Ucapan Roy Hodgson saya yakini betul. Beckham memang mundur dari lapangan: tidak lagi mendribling bola, melakukan set-piece, melepaskan crossing, atau bergaya dengan model rambut yang gonta-ganti.
Tapi Beckham tetap akan ada untuk sepakbola. Dia mundur dari lapangan. Tapi saya yakini dia tidak akan mundur dari sepakbola. Dia akan terus dan terus untuk sepakbola: sebagai juru bicara, sebagai duta, sebagai ikon, sebagai role-model.
Beckham adalah inspirasi untuk siapa saja, terutama anak-anak muda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar